Saran menikah dengan suaminya dan tinggal bersama ayah mertuanya. - - Meski berhubungan seks dengan suaminya ringan, Saran merasa puas, namun seiring berlalunya bulan dan tahun, jumlah hari dan frekuensi berhubungan seks semakin berkurang. - – Lagipula, hasrat seksual Saran begitu besar sehingga kekuatan fisik suaminya mencapai batasnya dan dia mulai membuat keributan. - - Saran tidak punya pilihan selain berbuat curang dengan melakukan masturbasi saat dia sendirian. - - Ayah mertuanya menikmati kehidupan pernikahan mereka, mengamati Sara dan membuat buku harian. - - Suatu saat, pakaian Saran berganti. - - Eksposur tinggi dan tanpa bra? - - Tidak ada celana dalam? - - Dia berpakaian sedemikian rupa sehingga bisa disalahartikan sebagai orang lain. - - Awalnya saya pikir itu adalah bagian dari aktivitasnya dengan putranya, tetapi ketika dia melihat kembali buku hariannya, dia menyadari bahwa dia telah bersikap seperti itu sejak aktivitasnya dengan putranya berhenti. - - Suatu hari, suamiku pergi bekerja dan ayah mertuaku pergi keluar untuk suatu urusan, dan ketika aku sedang menikmati waktu masturbasi sendirian, ayah mertuaku kembali setelah mangkir dari tugasnya. - - Ayah mertuanya menatap Sara, yang sedang asyik masturbasi, dengan ekspresi terkejut, namun menjadi terangsang saat melihat Sara mengerang kesakitan, dan akhirnya memasukkan Sara ke dalam tas tangan. - - Belaian ayah mertuanya yang luar biasa, dan dia dibuat orgasme berulang kali oleh cunnilingusnya, yang sangat nakal. - - Penis ayah mertuanya lebih besar dan keras daripada suaminya, dan Sara mencapai klimaksnya saat suaminya melakukan penetrasi. - - Beberapa hari kemudian, keluarganya pergi dan Sara, sendirian, dengan terhuyung-huyung mengeluarkan pakaian dalam ayah mertuanya dari keranjang cucian dan mengendusnya. - - Saat dia mengusap selangkangannya, mengingat apa yang telah dia lakukan dengan ayah tirinya, pakaian dalam Sara menjadi sangat lembab.