Abang saya beli apartment, jadi saya datang sini untuk meraikan perpindahannya. - - Kakak iparnya menyambut kami dengan senyuman bersama abangnya. - - Sudah lama saya tidak bertemu dengannya, dan dia seorang wanita cantik yang kelihatan hebat dalam cermin mata. - - Walau bagaimanapun, saya tiba-tiba mengetahui rahsia itu. - - Ceria dengan cenderahati sake. - - Semasa perbualan semakin hangat, abang saya meninggalkan tempat duduknya, jadi saya mula bercakap. - - ``Pada hari lain, saya menjumpai video yang menarik. - Saya fikir saya ingin menontonnya dengan awak.'' ``Apa?'' Apa yang saya tunjukkan pada telefon pintar saya ialah video kakak ipar saya mengerang dan melakukan hubungan seks. - - Ya, saya mendapati bahawa kakak iparnya telah muncul dalam video lucah sebelum perkahwinannya. - - "Tolong, jangan beritahu saya. Saya tidak akan dapat hidup jika anda mengatakan bahawa kita sudah berpisah ... "Ketika itu, abang kembali dan minuman yang baik mengalir dengan lancar. - - Saya benar-benar hancur. - - "Adik ipar, awak boleh diam saja. Awak tahu tak apa yang saya patut buat? Saya nak buat macam yang awak buat dalam video tu." - Dia membelai pehanya dan mencengkam payudaranya melalui jahitannya. - - Dengan riak wajah yang sedih, dia nampaknya telah membuat keputusan dan menanggalkan pakaiannya, meninggalkannya dalam seluar dalam. - - ``Jangan bersuara,'' ugutnya sambil menggosok payudaranya dari belakang dan memukul telinganya. - - Apabila saya mengusap putingnya, badannya menggeletar, "Ugh..." - ``Saya mahu melihat kakak ipar saya melancap.'' ``Saya tidak boleh berbuat demikian.'' Namun, dia dengan malu-malu menyebarkan - kakinya dalam bentuk M di atas sofa dan menjejaki seluar dalamnya. - - Kemudian, kesan samar muncul. - - Sambil risaukan abang yang sedang tertidur, saya biarkan jemari saya merayap lebih jauh ke dalam dia. - - ``Seterusnya, tanggalkan seluar dalam awak.'' Saya berdiri dan menarik seluar dalam saya. - - "Jom cium" aku ambil bibirnya, "adik ipar, biar aku jilat" "tak boleh.." aku tak kisah dan mula menghisap pukinya yang sudah lembap. - - "Haa, haa, mmm," kakak iparnya berkata dengan suara tersekat-sekat, nafasnya semakin sesak. - - Dia kini memasukkan jarinya dan menggerakkannya. - - Dia seolah-olah berasa seperti dia akan merangkap. - - Saya menjulurkan zakar saya, yang telah menjadi besar, di hadapannya dan memintanya untuk menyentuhnya. - - ``Saya mahu kakak iparnya menghisapnya,'' katanya dengan riak muka hairan ketika dia mula menghisap batangnya. - - Saya juga semakin terangsang. - - "Datang sini." - Kami mendapat kedudukan di mana kami menjilat satu sama lain di atas sofa. - - Faraj kakak ipar saya diserang sambil memegang batang dalam mulutnya, dan dia menggeletar dan berkata "Tidak!". - - Saya jahat kepadanya, dan apabila saya meletakkan tangan saya di hadapan abangnya yang rebah, dan menjilatnya dari belakang, jus cinta mula meresap keluar. - - ``Bolehkah saya memasukkannya ke dalam awak?'' ``Tidak, hentikannya.'' ``Saya sudah memasukkannya.'' Semasa saya perlahan-lahan mula menggerakkan pinggul saya, ``Tolong, hentikannya,'' - Saya berkata, tetapi badan saya jujur. - - When I hit her hips with a bang, I let out a loud "Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu counterpart on her brother!'' - I hold her from behind on her sofa and push her up to show off her joints to her brother. - "Please, - Saya akan kejutkan awak, jadi tolong berhenti." Nafasnya menjadi semakin berat. - Saya membuatkan dia mencangkung di hadapannya dan membuatkan dia menghisap batang yang dimasukkan ke dalam farajnya sehingga sekarang. - ``Ia - rasa lebih baik daripada abang awak,'' katanya sambil menggelengkan kepalanya sambil menghisapnya. - Kali ini, saya memegangnya di hadapan saya dan menyumbatnya dengan lebih gaya ekiben. - Dia memeluk saya dengan erat dan berkata, ` - `Saya akan merangkap,'' dan mencapainya. - Saya menolaknya ke sofa dan membuatkan dia melutut di atas lantai dan melebarkan pantatnya. - Saya dapat melihat faraj dan duburnya sepenuhnya, dan saya menyuruhnya berkata, " - Sila masukkan." - Tembus terus. - - Saya tahu saya meninggikan suara saya, jadi saya menutup mulut saya. - - Melihat dia seperti itu, saya hampir mencapai had saya. - - Saya membaringkannya di atas lantai dan menggerakkan pinggul saya sambil melihat kembali ekspresi kakak iparnya. - - ``Kakak ipar, adakah awak suka saya?'' Dia bermati-matian menggelengkan kepalanya dan menafikannya, tetapi apabila kami menciumnya, dia memaut lidahnya dengan kuat. - - "Tiada lagi, aaaaaaaaaaaaaaaaa" "Adik ipar, saya cumming juga. Saya cumming" Saya menembak titisan mani pekat ke cermin mata saya. - - ``Adik ipar, saya akan datang melawat awak lagi.'' Saya keluar dari biliknya, meninggalkan kakak iparnya yang tercungap-cungap. - - Saya perlu menerima kelemahan saya dan terus menikmati diri saya dengan lebih baik.